DIMENSI MUTU

Dalam proses pengembangan sumber daya manusia, Keluarga Profesional Muda Muslim sangat memperhatikan bagaimana mestinya dalam mendidik anak, sebagaimana pesan dari firman Allah Subhanahu Wa Taala berikut ini.
وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar (QS 4:9).

Diantara wujud takutnya kepada Allah SWT dalam membina dan memberdayakan anggota keluarganya, Profesional Muda Muslim ini senantiasa berdoa:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS 25:74)

Di samping berdoa, Keluarga Profesional Muda Muslim dalam mewujudkan impiannya mereka berikhtiar untuk memilah dan memilih lembaga pendidikan untuk putra/putrinya tercinta. Diantara yang menjadi kriteria dalam memilih lembaga pendidikan adalah DIMENSI MUTU yang dimiliki lembaga tersebut.

Why ?  Mutu pendidikan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan sistem pendidikan dan pembelajaran, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap stakeholder serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Sistem Pendidikan dan Pembelajaran bermutu merupakan upaya yang memberikan rasa puas sebagai pernyataan subjektif stakeholder, dan menghasilkan mutu learning outcome sebagai bukti objektif dari mutu suatu lembaga pendidikan.

Maka dimensi mutu merupakan suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu pelayanan dilihat dari akses, efektivitas, efisiensi, keselamatan dan keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan, dan kompetensi teknis suatu lembaga.

Sehingga mutu bisa diukur dengan beberapa dimensi,  dengan dimensi ini bisa dianalisis apakah suatu sistem pendidikaan dan pembelajaran itu bermutu ataukah tidak.

Untuk mengembangkan NURUL ISLAM KREMBUNG- SIDOARJO menjadi “rumah kedua” bagi anak-anak dari Keluarga Profesional Muda, maka dikembangkanlah DIMENSI MUTU. Hal ini dilakukan untuk memberikan layanan yang maksimal dalam melaksanakan proses pendidikan.

Dengan sistem DIMENSI MUTU ini membuat sistem manajemen NURUL ISLAM KREMBUNG – SIDOARJO menjadi lebih terarah dan visioner. Sehingga kondisi VUCA dimana perubahan terjadi begitu cepat, tidak pasti, kompleks dan ambigu yang disebabkan karena transformasi digital atau teknologi dapat dinavigasi secara terarah dan terukur.

Dengan mengetahui DIMENSI MUTU, Ayah Bunda sebagai Keluarga Profesional Muda menjadi terasa lebih aman dan nyaman jika menjadikan NURUL ISLAM KREMBUNG – SIDOARJO sebagai tempat pendidikan anak buah hatinya.

Adapun Dimensi Mutu Sekolah Islam Terpadu (SIT) NURUL ISLAM KREMBUNG, SIDOARJO adalah sebagaimana tabel berikut ini.

DIMENSI MUTU SIT NURUL ISLAM KREMBUNG-SIDOARJO
  1. Performa (Performance) berkaitan dengan aspek fungsional sistem pendidikan dan pembelajaran yang merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan masyarakat orang tua/wali peserta didik ketika mau daftar sekolah.
  2. Features, merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan dan pengembanganya.
  3. Kehandalan (reliability), berkaitan dengan kemungkinan suatu sistem pendidikan dan pembelajaran berfungsi dan berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu.
  4. Daya tahan (durability), merupakan ukuran masa pakai suatu outcome. Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari learning outcome
  5. Kemampuan pelayanan (Service ability), merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kesopanan, kompetensi, kemudahan serta akurasi dalam perbaikan.
  6. Tanggapan (response), berkaitan dengan tingkat kesesuaian/komplin terhadap sistem pendidikan dan pembelajaran sebagai spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan stakeholder.
  7. Estetika (aesthetics), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual.
  8. Kualitas yang dipersepsikan (reputation), bersifat subyektif, berkaitan dengan perasaan stakeholder selama bersekolah di sini, seperti meningkatkan harga diri,dll.

 

EKSPONENSIAL BARAKAH

Pendidikan Kewirausahaan: Ketrampilan Menjahit
Pendidikan Kewirausahaan: Ketrampilan Menjahit

Diantara pertanggung jawaban yang harus kita persiapkan sejak sekarang didunia adalah tentang 4 perkara.

Dari Abu Barzah Al-Aslami, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أربع : عن عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ.

Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai ditanya tentang empat perkara: (1) tentang umurnya untuk apa dia habiskan, (2) tentang ilmunya, sejauh mana dia amalkan, (3) tentang hartanya, dari mana dia dapatkan dan untuk apa harta tersebut dibelanjakan, dan (4) tentang tubuhnya, untuk apa dia gunakan.” (HR. At-Tirmidzi dishahihkan Al-Albany dalam Ash-Shahihah, 946)

Umur dan kesehatan adalah modal asasi yang diberikan Allah untuk mengabdi, mencari, dan menebarkan kebaikan membangun kesuksesan di dunia yang merupakan jembatan menuju akhirat hasanah.

Ilmu yang dianugerahkan Allah kepadamu, sejauh mana dia diamalkan untuk pemberdayaan ummat manusia. Kita menuntut ilmu ini tidak dibiarkan begitu saja oleh Allah, akan tetapi kita dituntut untuk mengamalkannya. Karena hakekat tujuan ilmu adalah pengamalannya. Allah akan meminta pertanggungjawaban tentang pengamalan ilmu yang kita pahami.

Berkaitan dengan harta jemput dan belanjakanlah sesuai syariah Allah dan rasulNya. Rasulullah صلى الله عليه وسلم menasehatkan: “Sebaik-baik harta yang baik adalah harta ditangan Orang-orang yang sholih.”(HR Bukhary dalam Adabul Mufrad,229 dishahihkan Al-Albany). Rasulullah juga mengingatkan dalam sabdanya,”Sampai satu suap makanan yang kalian berikan kepada istri kalian adalah shadaqah.”(Misykataul Maso habih dishahihkan Al-Albany,1674).

Berkaitan dengan anggota tubuh, Allah berfirman bahwa dihari kiamat semua tubuh kita menjadi saksi atas perbuatan kita didunia,” Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.”(Yaasin:65).

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Saudaraku, menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Setiap Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi sesama.

Memberikan manfaat kepada sesama, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman:

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ

Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ الله فِي حَاجَتِهِ

Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.” (Muttafaq ‘alaih)

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ, ةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Barang siapa yang memudah kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang shalih” (HR. Muslim no. 1631)

Bersyukurlah Allah telah memberimu peluang, umur, kesempatan, ilmu, dan posisi yang strategis. Selalu memohon pertolongan Allah, untuk dapat menunaikan amanah jabatan dengan extra ordinary. Jangan mempersempit wilayah kebaikanmu agar keberkahan yang Allah berikan kepadamu semakin beripat ganda atau eksponensial. Wallahu a’lam