COACHING APPROACH

 

 

 

Coaching saat ini menjadi trend tersendiri dalam dunia kerja dan bidang psikologi. Coaching merupakan metode yang dianggap mudah untuk menjadikan pegawai lebih berdaya guna.Disamping itu coaching juga merupakan satu diantara metode pengembangan individu menjadi alternatif efektif pola asuh yang humanis yang saat ini paling di harapkan oleh setiap anak, dimana orang tua selalu memberikan perhatian penuh terhadap perkembangan anak baik aspek kognitif, psikomotorik dan afektif di rumah maupun disekolah. Orang tua sebagai coach memungkinkan anak mendapatkan kesadaran dan mengidentifikasi mereka ingin menjadi seperti apa, di mana mereka sekarang, apa pilihan yang mereka miliki untuk membuat mereka bergerak maju dan apa tindakan yang benar-benar akan lakukan untuk bergerak maju.

Peran coaching sekarang lebih luas dipakai ke seluruh bidang kehidupan seperti bisnis, hiburan,  keluarga, marriedpersonal life, dan masih banyak lagi. Hingga saat ini, coaching mulai dikombinasikan dengan berbagai disiplin ilmu, seperti sosiologi, antropologi, linguistik dan lain-lain. Berbagai lembaga coaching bermunculan. Bersamaan dengan itu, profesi coach juga kian bersinar dan diminati. Perusahaan banyak mengundang coach menerapkan kewajiban metode coaching untuk pengembangan SDM, bahkan menjadikan para pemimpinnya memiliki kompetensi sebagai coach dengan mengutusnya ke sekolah-sekolah coaching berstandar global. Coaching bertumbuh sangat cepat di setiap bagian negara terutama di Asia, sebab coaching menunjukan hasil yang luar biasa dan terbukti bekerja.

 “99% orang didunia sangat puas dengan keseluruhan pengalaman mereka di coaching atau menjadi Coach”

Pendekatan Coaching

Berikut beberapa karakteristik pendekatan coaching:

  1. Coach,sebutan untuk orang yang melakukan coaching menggunakan pendekatan “ask” (menanyakan) daripada “tell” (mengatakan). Tidak perlu mengatakan apa yang harus dilakukan oleh seorang karyawan, melainkan mengggunakan metode bertanya untuk menggali potensi karyawan agar dapat menemukan solusi bagaimana mereka mengembangkan kopetentesi inti dirinya sendiri. Ketika mereka bekerja atas solusi yang mereka temukan sendiri, insya Allah mereka akan lebih memiliki komitmen, konsisten, dan bertanggung jawab dalam menunaikan amanah.
  2. Coachfokus pada pengembangan potensi karyawan. Tujuan coaching adalah memfasilitasi karyawan untuk mengembangkan kompetensi intinya dengan cara coach berperan sebagai fasilitator.
  3. Coachingmemfokuskan pengembangan individu melalui proses pembelajaran interpersonal yang difasilitasi atasan sebagai coach.
  4. Seorang coachberperan mengatur struktur pertanggungjawaban yang jelas untuk tindakan dan hasil. Ini membantu menjaga karyawan fokus pada pencapaian tujuan yang diinginkan.
  5. Coachingadalah suatu tindakan yang dilakukan pada saat dibutuhkan, yang dianggap merupakan cara terbaik untuk terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Dalam on the job training, misalnya, seorang coach memberikan penekanan-penekanan atau reminding khusus terkait apa yang sudah dipelajari dalam kelas training dalam implementasinya pada pekerjaan.

Bagaimana Menjadi Seorang Coach?

Jadi bagaimana business owner atau manajer dapat berperilaku lebih seperti seorang coach? Berikut ini beberapa perilaku praktis yang dapat dilakukan:

  1. Temui karyawan di tempat kerjanya.
  2. Ajukan pertanyaan untuk mulai mengaktifkan pembicaraan.
  3. Arahkan pembicaraan (melalui pertanyaan-pertanyaan, bukan perintah) untuk mencapai kesepakatan bersama sebagai prioritas pengembangan.
  4. Memastikan bahwa informasi umpan balik didengar dan dipahami oleh karyawan. Sekali lagi, mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi adalah cara terbaik untuk melakukan hal ini.
  5. Tunjukkan dukungan anda kepada karyawan melalui komitmen bersama untuk mencapai kompetensi, sikap kerja, atau hasil kerja yang ingin ditingkatkan karyawan, dan langkah-langkah yang perlu dilakukan seorang karyawan mencapai tujuannya.

Dengan demikian, mengembangkan karyawan melalui coaching skill menjadi tugas penting yang harus dilakukan oleh seorang business owner atau manajer. Ujung dari kegiatan coaching diharapkan adanya peningkatan kinerja karyawan  yang berdampak pada kinerja business secara keseluruhan.